Sabtu, 21 November 2015

Makalah Australia Pemerintahan Demokrasi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam uraian terdahulu telah di kemukakann bahwa Mecquarie adalah gubernur New South Wales yang terakhir memegang seluruh kekuasaan di tangannya sendiri. Juga telah di ungkapkan serba sedikit tentang pengiriman J.T bigge ke sydney untuk melakukan penyelidikan berbagai hal di koloni itu khusus yang menyangkut keluhan imigran bebas tentang perlakkuan Macquarie terhadap emancipits, juga sudah menjelaskan namun dalam kesempatan  ini perlu membicarakan sedikit tentang dampak lain dari laporan bigge. Khususnya yang menyangkut pemerinntahan di koloni itu, sebab perubahan sistem pemerintahan di New South Wales,pada gilirannya juga pada koloni yang lain.
Macquarie adalah gubernur terakhir yang memegang seluruh kekuasaanya di tanganya sendiri dan penggantinya Brisbane merupakan gubernur pertama yang kekuasaanya mulai di batasi oleh undang-undang yang menetapkan pembentukan legislative counciluntuk New South Wales di dalam undang-undang itu di tetapkan bahwa jumlah anggota council minimum lima orang dan maksimum tujuh orang.pada tahun 1823 pemerintah Inggris mengamandemen undang-undang tahun 1823, jumlah anggota legislative council di tambah menjadi 15 orang. Dalam tahun 1842 pemerintah Inggris mengeluarkan lagi undang undang yang mengubah anggota council menjadi 36 orang, 12 orang di tunjuk oleh pemerintahdan 24 orang di pilih oleh rakyat, dalam tahun1850 undang-undang baru di keluarkan lagi bagi seluruh koloni di australia, dalam undang-undang ini pemerintah inggris menawarkan kepada koloni-koloni di Australia untuk menyusun pemerintah sesuai kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Dalam tahun 1850 berdiri lima koloni yang masing-masing berpemerintah sendiri, Yaitu New South Wales, Victoria, Tazmania, Australia selatan, Dan Queensland dan australia barat paling akhir.


1.2. Rumusan Masalah
1.      Pembentukan legislative council
2.      Undang –undang tahun 1850
3.      Masa pemerintahan sendiri secara terpisah
1.3. Tujuan
1.      Bagaimanakah pembentukan legislative council?
2.      Undang-undang tahun 1850?
3.      Bagaimanakah pemerintahan sendiri secara terpisah?















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembentukan legislatif council
            Dalam uraian terdahulu telah di kemukakann bahwa Mecquarie adalah gubernur New South Wales yang terakhir memegang seluruh kekuasaan di tangannya sendiri. Juga telah di ungkapkan serba sedikit tentang pengiriman J.T bigge ke sydney untuk melakukan penyelidikan berbagai hal di koloni itu khusus yang menyangkut keluhan imigran bebas tentang perlakkuan Macquarie terhadap emancipits, juga sudah menjelaskan namun dalam kesempatan  ini perlu membicarakan sedikit tentang dampak lain dari laporan bigge. Khususnya yang menyangkut pemerinntahan di koloni itu, sebab perubahan sistem pemerintahan di New South Wales,pada gilirannya juga pada koloni yang lain.
            Salah satu  dampak penyelidikan yang di  laporkan oleh Bigge ialah mulai di pikirkannya pemerintahan di New South Wales walaupun harus di akui bahwa laporan Biggge itu bukanlah penyebab tunggal. Sesungguhnnya dalam laporannya Bigge tidak mmerekomendasikan perubbahan cara pemerinntahan di New South Wales,akan tetapi kritikannya terhadap sistem yang berlaku pada waktu  itu mendorong pemerintahan Inggris untuk membatasi  kekuasaan gubernur. Jika Macquarie merupakan gubernur terakhir yang otokratis, maka  penggantinya sir Thomas Bisuare ( 1822-1825 )nadalah gubernuur pertama yyang kekuasaannya di batasi  berdasarkan undang-undang. Undang-undang yudikatur ( Judicature act ) untuk New South Wales yang di keluarkan oleh  parlemen Inggris pada tahun 1823 yang berisi tentang pembatasan suatu legislative council dalam pemerintahan di New South Wales. Jumlah orangnya minimal 5 orang dan maksimal 7 orang.
            Kekuasaannya adalah membuat undang-undang untuk memelihhara perdamaian, kesejahteraan, dan pemerintahan yang baik di New South Wales, dengan ketentuan undang-undang itu tidak boleh bertentangan dengan undang-undang inggris, secara teoritis anggota-anggotta legislative council di tunjukoleh pemerintah  Inggris, akan tetapi dalam praktek mereka ditunnjuk dan di angkat oleh gubernur. Lebih lanjut di nyatakan bahwa council ini hanya mengeluarkan undang-undang yang di serahkan gubernur kepadanya. Legislatif council tidak boleh mengambil inisiataif untuk membuat undang-undang. Tidak ada undang-undang dapat di serahkan kepada legislatif council sebelum direkomendasikan oleh ketua. Mahkamah agung bahwabundang-undang itu konsisten dengan undang-undang inggris. Jika gubernur memproses suatu undang-undang dan mayoritas anggota legislatif council tidak menyetujuinya, maka gubernur masih berhak memberlakukan undang-undang tersebut sambil menantikan keputusan dari pemerintahan inggris.
            Berdasarkan kenyataan seperti tersebut di atas, legislative council belum mempunyai wewenang menghenttikan kemauan gubernur, badan ini hanya berfunggsi sebagai badan penasehat belaka. Namun betapapun demikian, pembentukan legislative council tersebut merupakan satu langkah maju. Dengan di bentuk legislative council ini telah di mulai langkah menuju perjalanan jauh dalam rangka menghancurkan kekuasaan sewenang-wenang gubernur. Sekarang gubernur harus bekerja bersama badan kecilyng secara konstitusional mempunyai kewenangan sebagai  badan penasehat dan mampu membawa gubernur merasakan perasaan umum. Undang-undang tahun 1823 juga menyebutkan tentang pembentukan mahkamah agung yang di pimpin oleh seorang hakim agung untuk pertama kali jabatan itu di duduki oleh sir Francis Forbes.
            Pada tahun 1823 undang-undang tahun 1823 itu mengalami amandemen. Jumlah anggota legislative council di tambah menjadi 15 orang. Sekalipun semua anggotanya masih di tunjuk oleh pemerintah yang dalam praktek di tunjuk oleh gubernur, namun dewan ini secara mayoritas sudah berhak memveto usul yang di tunjukan gubernur. Tidak lagi seperti masa sebelumnya, gubernur masih bisa melaksanakannya sambil menunggu keputusan dari pemerintah inggris.
            Terladinya pemerintahan di New South Wales ini tentu tidak lepas dari adanya perubahan komposisi  masyarakat keberhasilan peternakan biri-biri di new south wales, mendorong semakin banyaknya orang bermodal bermigrasi dan menginvestasikan uangnya disana. Mereka ini, yang dalam sejarah Australia disebut squatters memperjuangkan hak-haknya dalam pemerintahan agar kepentingan-kepentingan mereka dalam koloni itu terjamin, kalau pada masanya Macquarie masih menyatakan bahwa New South Wales masih merupakan pennal settleman, mungkin dia benar karena pada waktu itu jumlah narapidana masih dominan. Akan tetapi pada masa-masa selanjutnya komposisi masyarakat itu berubah. Di sekitar tahun 1828 jumlah penduduk bebas sudah seimbang dengan narapidana  dalam masa-masa selanjutnya nampak kecenderungan bahwa jumlah imigran bebas bergerak melalui jumlah narapidana.
            Faktor lain yang juga perlu di perhatikan dalam memahami perubahan pemerintahan itu, adalah   perkembangan atau perubahan pikiran-pikiran yangg hidup serta berpengaruh dalam masyarakat. Di sekitar saat-saat pembentukan legislative council itu, bukan saja hanya laporan Bigge yang mempengaruhi pemerintah Inggris, akan tetapi juga pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat, antara lain yang di lemparkan oleh William Charles Wentworth. Sebelum kembali ke Sidney, setelah menyelesaikan studinya di cambridge university, Wenworth menerbitkan sebuah buku tentang New South Wales dalam tahun 1819. Dan dalam bukunya itu ia membicarakan tentang amatluasnya wilayah yang bisa di jadikan tempat pemukiman di New South Wales. Ia menghendaki peningkatan jumlah penduduk koloni itu tanpa menyembunyikan rasa ketidak puasan terhadap pemerintah yang ada, ia menyusun  sketsa perubahan-perubahan yang untuk selanjutnya ia perjuangkan dengan sekuat kemampuanya ia menghendaki agar lembaga perwakilan seperti yang dimiliki oleh orang Inggris di negerinya, juga ada tempat pemukiman yang di bangun oleh orang Inggris di New South Wales selain itu ia juga menuntut agar pengadilan dengan sistem juri yang di lakukan sebagian dari prosedur yudisial di koloni itu. Ia mengkritik pemerintahan di New South Wales dengan mengatakan bahwa pemerintahan di koloni Inggris itu sedikitpun tidak memperlihatkan pemerintahan yang memberi kebebasan sebagaimana di Inggris sehinggaharus di akhiri.
            Ketika Wethworth tiba di Sidney ia memulai melakukan agitasi untuk pembentukan lembaga-lembaga yang menjamin kebebasan dimana telah di anjurkan dalam bukunya.Ia membawa alat percetakan surat kabar, dan ia segera menerbitkan surat kabar, Australia , setelah ia tiba pada tahuna 1924. Surat kabar inilah yang pertama kali menyalurkan secara bebas kontrol terhadap pemerintahan. Surat kabarnya itu menjadi alat menyampaikan pendapat berupa kritik yang ampuh pada waktu itu, Wenworth melakun kampanye menentang kekuasaan mutlak gubernur dan memperjuangkan kebebasan pers.

            Dalam tahun 1830. Jumlah imigran bebas di New South Wales semakin bertambah. Pada tahun 1841 jumlah imigran bebas sudah jauh melampaui narapidana. Jumlah imigran adalah empat kali lipat jumlah narapidana, semakin banyak imigran di koloni itu semakin meningkat pula suhu oposisi terhadap kekuasaan gubernur. Mereka ingin di pandang lebih terhormat, tidak mau lagi di sebut sebagai penghunu penal suttelment  mereka menghendaki pemerintahan demokrasi dan untuk itu mereka sepakat jalan menuju demokrasi lebih mudah kalau transportasi narapdana di hentikan,sejalan dengan tuntutan mereka, pada tahun 1840 pemerintah Inggris menghentikan transportasi narapidana ke New South Wales.
            Pada tahun 1842, pemerintahan inggris memberikan pemerintahan dengan sistem perwakilan kepada New South Wales, berdasarkan undang-undang yang di keluarkan tahun 1842, jumlah anggota legislative council di tingkatkan menjadi 36 orang, 24 yang di pilih rakyat, dan 12 di angkat pemerintah Inggris, legislative council di neri kewenangan untuk membuat undang-undang di koloni itu, juga mengatur pembelanjaan uang yang di pungut oleh pemerintah, kecuali uang hasil penjualan crown land.
            Dengan legislative council ysng di bentuk berdasarkan undang-undang 1842 ini, untuk pertama kali koloni itu mendapatkan pemerintahan dengan sistem perwakilan rakyat, rakyat di beri hak memilih orang yang di kehendakinya duduk dalam legislative council, dewan yang di anggap mewakili rakyat. Akan tetapi belum seluruh rakyat memiliki hak pilih yang pelaksanaanya di lakukan sekali lima tahun. Rakyat yang berhak memilih hanya mereka yang memiliki kekayaan minimum sebesar 200 euro atau telah membayar pajak 20 euro setahun. Jadi hanya rakyat yang tergolong kaya, namun dengan demikian kecenderungan untuk semakin meningkatkan keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan sudah mulai nampak jalan menuju pemerintahan demokrasi nampaknya semakin terbuka lebar.
            Sistem pemerintahan sebagaimana di atur dalam undang-undang tahun 1842ini berlangsung sampai dengan tahun 1850ketika Tazmania dan Australia selatan memiliki status sebagai koloni sendiri, maka kedua koloni inipun dalam waktu yang berbeda membentuk legislatiive council seperti di New South Wales, Victoria dan Queensland pada waktu itu masih merupakan bagian dari New South Wales.
            Walaupun legislative council ini sudah mengawasi dan membatasi gubernur belum dapat di katakan bahwa di koloni New South Wales, Tazmania, Australia selatan telah mengalami pemerintahan yang demokrasi. Gubernur masih bisa memveto undang-undang yang di hasilkan legislative council, walaupun sebaliknya lembaga ini bisa membatasi usulan gubernur atau membuat peraturan yang berkaitan dengan keuangan walaupun legislative council cara menentukan pemungutan dan penggunaanya, dalam prakteknya gubernur masih bisa menjual tanah dan menggunakan uang menurut kehendaknya.
            Pada tahun 1840 gerakan untk mendapatkan pemerintahan demokrasi semakin gencar di lakukan karena ribuan orang yang bermigrasi ke koloni-koloni australia pada waktu itu telah terpengaruh gerakan chartis di Inggris dalam tuntutanya orang-orang seperti Henry parkes, David syme, dan Graham bery, mengatakan seluruh tuntutan pada pembentukan lembaga perwakilan rakyat , bukan hanya meakili kelompok kecil masyarakat saja, sesungguhnya sequaters yang kaya-kaya juga menghendaki demokrasi akan tetapi mereka khawatir akan timbulnya pemerintahan demokrasi yang menyamaratakan rakyat. Perubahan pemerintah yang menuju pengakuan akan kepentingan imigran bebas di koloni itu sebagian besar merupakan perjuangan paa squatters yang di dalam lapisan masyarakat menduduki lapisan teratas. Mereka tidak mau di samakan dengan rakyat biasa akhirnya di capai kkesepakatan yang berssifat komoromis yaitu di setujui dengan adanya lembaga perwakilan yang terdiri dari dua kamar yaitu majelis rendah yang di pilih sebagian besar rakyat dan majelis tinggi yang dipilih dan mewakili sekelompok kecil.
            Pada tahun 1850 pemerintah inggris mengeluarkan undang-undang baru yang di sebut Australian colonies government act.yang berisi:
1.      Victoria di pisahkan dari New South Wales
2.      Semua koloni di Ausstralia berha membuka legislative council kecuali Australia barat.
3.      Tiap koloni berhak menyusun pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing kemudian di sampaikan kepada parlemen inggris untuk di undangkan.
Bagi koloni-koloni di Australia, undang-undang ini penting sekali artinya, terutama di lihhat dari sudut pandang pemerintahan. Dengan undang-undang ini berarti pemerintah Inggris sudah siap menyerahkan kepada setiap koloni hak untuk mrnyusun pemerintahan yang di sukainya dan pemerintah Inggris tinggal menyetujuinya, hal lain yang perlu di perhatikan dalam undang-undang ini adalah bahwa  Pemerintah inggris memberi hak menyusun pemerinthan sendiri itu kepada setiap koloni itu secara terpisah sehingga masing-masing koloni dapat mengatur dirinya sendiri tanpa harus sama atau terikat dengan koloni lain.
            Jika pemerintahan dan perkembangannya di gambarkan dalam bentuk bagan, maka akan terlihat gambaran sebagai berikut :


2.2. MASA PEMERINTAHAN SENDIRI SECARA TERPISAH
            Di lihat dari satu sisi yaitu tuntutan penduduk koloni-koloni di australia untuk mendapatkan pemerintahan demokrasi, Australian colonies government act memiliki nilai yang amat positive, undang-undang ini memberi kebebasan kepada setiap koloni untuk memilih sistem pemerintahan yang sesuai dengan keinginan masing-masing, setiap koloni berhak memilih perwaklan yang mereka kehendaki menetapkan batas-batas kewenangan dan kekuasaan gubernur, menetapkan jenis pajak, serta mengatur sendiri pengaturan uangnya. Koloni-koloni di australia bersiap mengatur dan melaksanakan pemerintahan sendiri untuk kemudian melaporkannya kepada parlemen inggris untuk di undangkan.
            Dari sisi lain yaitu dari sisi keutuhan dan integrasi Australia, Australian colonies government act ini justru membuka peluang untuk timbulnya perpecahan di antara koloni it, karena setiap koloni di beri kebebasan mengatur diri sendiri sesuai kehendak masing-masing. Setelah merasa cukup persiapan untuk melakukan pemerintahan sendiri sesuai dengan tawaran undang-undang tahun 1950 itu maka New South Wales mulai melaksanakanya sejak tahun 1855, kemudian victoria 1856, tazmaniz 1856, Australia selatan 1856, Queensland yang semula merupakan bagian dari New South Wales, baru terpisah pada tahun 1859 dan sejak itu memulaipemerintahannya sendiri. Demikianlah dalam waktu 10 tahun dari di keluarkannya Australian colonies government act itu telah lahir 5 koloni-koloni yang lain yang masing-masing memiliki otonomi sertaterpisah dari koloni yang lain. Pengalaman-pengalaman dari koloni di masa lalu tentunya juga ikut menyatu denganpilihan pemerintahan masing-masing. Setiap oloni nampaknya lebih mementingkan urusan di dalam koloninya daripada memikirkan hubungan dengan koloni yang lain. Australia barat yang memiliki kekhasan pada masa lalunya baru memulai pemerintahan sendiri pada tahun 1890.
            Pada saat lahirnya koloni-koloni yang bersifat otonomi di Australia itu, rupanya masing-masing belum memikirkan kerugian-kerugian dan kesulitan-kesulitan yang mungkin akan timbul sebagai konsekuensi pemisahan diri satu dari yang lain itu. Sebelumnya mungkin mereka telah medengar bahwa adanya pendapat-pendapat yang menganjurkan pembentukan suatu dewan atau perwakilan yang memperhtikan kepentingan kepentingan seluruh koloni. Namun kenyataanya pada bagian kedua abad 19 masing-masing koloni lebih memilih bentuk yang terpisah pisah. Penduduk dan pemerintah di suatu koloni nampaknya tidak memikirkan koloni lain. Lebih lebih kalau di antara koloni itu terjadi seperti apa yang pernah di kemukakan yaitu inter-colonial jealousy. Sejarah australia 50 tahun itu lebih tepat kalau di katakan sebagai sejarah perpecahan. Namun semakin jauh dan semakin lama koloni itu berkembang sendiri-sendiri, semsakin terasa juga masalah-masalah yang tibul akibat terpisahnya satu dari yang lain semuanya ini akan mendorong rakyat koloni itu untuk memikirkan cara yang terbaik untukmenyelesaikan masalah-masalah itu. Persatuan dalam bentuk federasi mungkin cara yang terbaik.

2.3. FAKTOR PENDORONG PEMERINTAHAN SENDIRI
            Australia merupakan daerah yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, seperti tambang emas di Victoria dan Australia juga memiliki sumber daya alam dari sektor perkebenan, untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam ini masing-masing koloni memilih untuk mengolahnya sendiri dengan membentuk pemerintahan sendiri. . Setelah merasa cukup persiapan untuk melakukan pemerintahan sendiri sesuai dengan tawaran undang-undang tahun 1950 itu maka New South Wales mulai melaksanakanya sejak tahun 1855, kemudian victoria 1856, tazmaniz 1856, Australia selatan 1856, Queensland yang semula merupakan bagian dari New South Wales, baru terpisah pada tahun 1859 dan sejak itu memulaipemerintahannya sendiri. Demikianlah dalam waktu 10 tahun dari di keluarkannya Australian colonies government act itu telah lahir 5 koloni-koloni yang lain yang masing-masing memiliki otonomi sertaterpisah dari koloni yang lain. Pengalaman-pengalaman dari koloni di masa lalu tentunya juga ikut menyatu denganpilihan pemerintahan masing-masing. Setiap oloni nampaknya lebih mementingkan urusan di dalam koloninya daripada memikirkan hubungan dengan koloni yang lain. Australia barat yang memiliki kekhasan pada masa lalunya baru memulai pemerintahan sendiri pada tahun 1890.

A. Faktor sosial
Struktur dan keanekaragaman masyarakat Australia terdiri dari penduduk asli (yang terdiri dari suku-suku asli, seperti Aborigin), kolonis (pendatang) dari Eropa dan Asia. Adapun struktur daan keanekaragaman para imigran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penduduk Asli (imigran Awal).
Penduduk asli terdiri dari orang-orang Aborigin sebagai imigran awal yang menghuni benua Australia. Struktur masyrakat penduduk Aborigin terdiri dari suku-suku yang di kepalai oleh seorang Kepala suku.
2. Kolonis dan pendatang (imigran ke-dua)
a. Inggris
Adalah bansa pertama yang mendirikan dan mebanun kolon-koloni di Australia. Dan struktur masyarakat di koloni tersebut terdiri dari: Narapidana, Orang-orang bebas, pemerintah Australia yang mewakili Inggris
b. Orang Irlandia
Sampai di Australi pada abad 19, mereka mayoritas beragama katolik. Datang ke Australi mencari kebebasan beragama. Pada perkembangannya angka imigran Irlandia meningkat secara drastis dan banyak imigran Irlandia yang menjadi tokoh gerakan nasional Australia.
Dengan beraneka macam jenis masyarakat di Australia ini mendorong koloni-koloni di Australia untuk membentuk pemerintahan sendiri.
B. Faktor politik
            Daerah indonesia bagian timur yang secara letak geografis dkat dengan Australia tentunya memiliki faktor politik dengan Australia, daerah irian timur yang di kuasai bangsa eropa menjadi benteng bagi Australia, itulah mengapa bangsa Eropa mempunyai kepentingan politik di Irian timur.
C. Faktor ekonomi
Masing-masing koloni di Australia memiliki sumber daya alam tersendiri, namun karena faktor inilah setiap koloni memiliki kepentingan di koloninya tersendiri, koloni satu dengan yang lain saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan koloninya, namun karena ini setiap koloni memanfaatkan untuk mengambil pajak atau bea cukai.




BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Para squatters bukan hanya berperan sebagai tulang punggung perekonomin Australia dalam paruh kedua abad 19, akan tetapi merekalah kelompok politik yang paling utama dalam masyarakat. Perubahan-perubahan politik yang di laksanakan di Australia, sebagian besar merupakan hasil perjuangan mereka yang suksea, walaupun sesungguhnya pada saat itu pemerintah Inggris sudah mulai mau mendengar tuntutan-tuntutan rakyatdi daerah-daerah kekuasaanya.
            Macquarie adalah gubernur terakhir yang memegang seluruh kekuasaanya di tanganya sendiri dan penggantinya Brisbane merupakan gubernur pertama yang kekuasaanya mulai di batasi oleh undang-undang yang menetapkan pembentukan legislative counciluntuk New South Wales di dalam undang-undang itu di tetapkan bahwa jumlah anggota council minimum lima orang dan maksimum tujuh orang.pada tahun 1823 pemerintah Inggris mengamandemen undang-undang tahun 1823, jumlah anggota legislative council di tambah menjadi 15 orang. Dalam tahun 1842 pemerintah Inggris mengeluarkan lagi undang undang yang mengubah anggota council menjadi 36 orang, 12 orang di tunjuk oleh pemerintahdan 24 orang di pilih oleh rakyat, dalam tahun1850 undang-undang baru di keluarkan lagi bagi seluruh koloni di australia, dalam undang-undang ini pemerintah inggris menawarkan kepada koloni-koloni di Australia untuk menyusun pemerintah sesuai kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Dalam tahun 1850 berdiri lima koloni yang masing-masing berpemerintah sendiri, Yaitu New South Wales, Victoria, Tazmania, Australia selatan, Dan Queensland dan australia barat paling akhir.
3.2. Saran 
            Pembentukan koloni di australia tentunya akan menimbulkan masalah tersendiri, yaitu pembentukan pemerintahan-pemerintahan sendiri, dengan di bentuknya pemerintahan sendiri-sendiri pada tahun 1850, akan berdampak pada perpecahan Australia.
DAFTAR PUSTAKA
siboro.1989.sejarah Sustralia.Bandung:tarsito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar